Asal Mula Nama Jalan di Jakarta

Konon katanya…
Cawang itu dulunya tanah kepunyaan seorang kapten Melayu yang namanya Enci Awang, sekitar taun 1700an akhir. Kebagusan itu tanah punya seorang pangeran dari Banten yang namanya Tubagus, makanya disebut kebagusan deh… artinya tanah kepunyaannya si Bagus.

 
Konon katanya…
Jalan Kebayoran itu dulu asalnya dari nama pohon, namanya pohon Belayur. Nah, buat lo yang ga tau pohon Belayur itu apaan, sok atuh sana kalo lagi ga ada kerjaan jangan main di mol mulu kerjaannya, skali-kali ke kebon raya bogor. Di sana masih ada tuh yang namanya pohon Belayur, rada sejenis pohon asem , yang pasti sih… ini pohon GEDE banget.
Jadi ceritanya, jaman dulu di daerah yang sekarang namanya kebayoran ada satu pun Belayur yang gede banget, sangking gedenya kalo ada sepuluh orang ngerentangin tangan meluk pohon itu masih juga ga bisa kepeluk! Karena tu pohon gede banget, akhirnya jadilah tu pohon tempat berteduh buat orang-orang yang lewat, keujanan, atau pun kepanasan. Naaah… lo tau sendiri kan kalo ada banyak-banyak orang ngumpul di suatu tempat biasanya tu ada aja tiba-tiba tukang jualan.
Jadi deh di pohon Belayur gede itu juga suka pada ngumpul tukang-tukang yang pada jualan, jadi tambah rame deh. Akhirnya daerah deket2 tu pohon jadi tempat ngumpul, atau sekedar tempat janjian ketemu. Biasanya orang-orang pada bilang… “wooii mau kemana?” “ooh… kagak ni… Cuma mau ke blayur an.” Sampe akhirnya jadi kebayoran deh.


 

Konon katanya…
Jalan Pegangsaan itu dulu namanya Jalan Pedangsaan, asalnya karena dulu itu di tempat itu ada sebuah rumah dansa buat para tentara Belanda yang biasanya sih dateng ke rumah itu buat dansa-dansi sama cewek-cewek setempat. Tapi ada juga yang bilang kalo asal nama jalan Pegangsaan itu dari sebuah insiden menggegerkan yang sempat terjadi di daerah tersebut dulunya! Jadiii… katanya nih ada seorang yang lumayan terkenal di daerah itu yang namanya Saan.
Nah, si Saan ini rupanya punya dua isteri, tapi diem-diem gitu. Sampe akhirnya ketauanlah sama si isteri tuanya Saan kalo dia punya isteri muda. Rupanya kedua bininya itu ga terima karena ngerasa udah diboongin sama si Saan. Akhirnya, di sebuah siang nan dramatis, kedua bini si Saan itu ngamuk dan ngejar-ngejar Saan untuk dihajar. Saan pun ketakutan dan lari terbirit-birit.
Selama insiden kejar-mengejar itu kedua bini yang lagi murka berat itu berkali-kali teriak-teriak ke warga sekitar “Pegang Saan! Pegang Saan!” maksudnya supaya minta tolong warga buat nangkep si Saan supaya bisa digebukin gitu. Akhirnya jadilah nama jalan itu jalan Pegangsaan, soalnya orang inget terus sama insiden yang bikin heboh itu.

 

Konon katanya…
Daerah sekitaran Tanah Abang itu dulu rawa-rawa. Nah, rawa-rawa di daerah situ tuh tanahnya bukan warna cokelat, malahan warnanya agak kemerah-merahan. Nah, mungkin karena di daerah situ banyak orang Jawa-nya, sampe-sampe muncul deh nama Tanah Abang, soalnya dalam bahasa Jawa, Abang itu artinya merah.

 
Konon katanya…
Bantargebang yang sekarang lo kenal jadi tempat pembuangan sampah, sebenernya arti namanya tu bagus banget. Jadi, Bantar itu berasal dari bahasa Sunda yang artinya pinggiran sungai, trus Gebang tu artinya pohon palem. Jadi kurang lebih, bantar gebang itu artinya daerah pinggiran sungai yang banyak pohon palemnya, wuih… indah betul nampaknya tinggal di situ, kaya lagi ngedeskripsiin daerah real estat aja. Hihihi… emang sih, katanya jaman dulu banyak pohon palem yang tumbuh di bantar gebang. Sapa yang nyangka kalo sekarang jadi tempat pembuangan sampah.

 

Konon katanya…
Daerah Warung Buncit itu dulu diambil dari nama seorang keturunan Cina bernama Bun Cit yang punya sebuah warung kelontong yang laku bener di daerah itu. Tapi, ada versi lain yang bilang kalo daerah warung buncit artinya emang daerah dagang yang waktu itu letaknya paling pojok alias buncit! Makanya dinamain deh warung buncit.
Mau percaya atau nggak terserah aja… namanya juga konon katanya… hehehe… 
 







Menara Jakarta

Menara Jakarta adalah sebuah menara baru yang akan dibangun di ibu kota Jakarta, Indonesia, di area Bandar Baru Kemayoran. Menara ini setinggi 558 meter dan direncanakan akan selesai pada tahun 2012. Pada saat selesainya pembangunan, gedung ini akan masuk kedalam jajaran gedung-gedung tertinggi di dunia

Visi pembangunan

Direktur Proyek Menara Jakarta, Roesdiman Soegiarso mengatakan, visi pembangunan Menara Jakarta adalah "Sentra Gaya Hidup".

Menurutnya, "Sentra Gaya Hidup" merupakan impian dan konsep Menara Jakarta yang mengedepankan sebagai tempat yang memberi semangat hidup, pengembangan dan pusat teknologi, hiburan, pendidikan pariwisata dan perdagangan untuk menghadapi abad ke-21.

Fasilitas

Menara Jakarta rencananya akan dilengkapi dengan fasilitas:

  • Tempat parkir seluas 144.000 meter persegi
  • Gedung podium setinggi 17 lantai.
  • Lift yang mencapai puncak menara
  • Restoran berputar
  • Mal besar
  • Kafe
  • Taman hiburan
  • Museum sejarah Indonesia
  • Hotel
  • Ruang serba guna/konferensi yang bisa menampung sepuluh ribu pengunjung
  • Ruang-ruang perkantoran seluas 8.000 meter persegi
  • Pusat pameran
  • Pusat pendidikan dan pelatihan
  • Pusat multimedia disertai pemancar siaran radio dan televisi
  • Pusat perdagangan dan bisnis
  • Pusat olah raga

Diperkirakan, sebanyak 4-6 juta pengunjung setiap tahunnya akan mengunjungi Menara Jakarta.

Fakta Lainnya

Jika menara itu selesai dikerjakan tahun 2010 atau 2011, dengan ketinggian 558 meter, ia akan menjadi bangunan menara (namun bukan gedung) tertinggi di dunia, mengalahkan ketinggian:

Sebagai pembanding, tinggi Tugu Monas Jakarta hanya 137 meter. Dengan demikian, Menara Jakarta akan memiliki tinggi sekitar 4 kali tinggi Tugu Monas.

makanan khas di jakarta

Kawan Jakarta, para pecinta kuliner di Jakarta, kali ini beragam info seputar Jakarta akan dikupas perlahan-lahan khusus bagi member Jakarta Punya Selera. Mungkin sebagian kawan Jakarta sudah tahu makanan khas Jakarta, dan ada sebagian yang belum tahu.

Dijamin sebagian besar kawan Jakarta hanya menjawab Kerak Telor sebagai makan khas Jakarta, padahal selain kerak telor masih banyak sekali makanan khas Jakarta yang sampai sekarang masih ada. Mau tahu apa saja, ini dia:

1. Kerak Telor. Merupakan makanan yang terbuat dari beras, telor ayam/telor bebek, dan bumbu lain yang dimasak dengan cara dibakar.


2. Bir Pletok. Merupakan minuman yang terbuat dari jahe. Disebut bir pletok, karena bunyi pletok yang dikeluarkan saat tutup botol bir ini dibuka.




3. Kue Satu. Merupakan kue dengan beberapa macam warna, dan terbuat dari kacang hijau


4. Kue Wajik. Tekstur warnanya putih dan sedikit merah muda, rasanya agak sedikit lengket, manis.



5. Roti buaya. Disebut sebagai roti buaya karena bentuknya yang menyerupai buaya.




6. Ketupat Sayur Betawi.




7. Tape Uli dan Tape Ketan.